Jamal D. Rahman

Rubaiyat November

Puisi Jamal D. Rahman

1

november, ya november
jika tahun-tahunku berakhir desember
januari lepas, waktu pun gemetar
di abad keberapa lagi akan kutemukan cintaku

2

november, ya november
jika di tanganku matahari bertakbir
bulan kugenggam, bumi pun berzikir
ke titik mana lagi harus kukembalikan cintaku

3
november, ya november
jika tak kutemukan juga seutas akar
dan hutan resah di belitan belukar
di tanah mana lagi harus kutanam ketenangan gelisahku

4

november, ya november
jika pecah batu mataair
dan gerak masih diam di dalam sumber
bulan apalagi akan bangkit dari batu-batu rinduku

5

november, ya november
jika angin berjejak di pasir
dan pantai tak menerima lagi bulan semilir
laut mana lagi akan berdebur dari atlantik hatiku

6

november, ya november
jika kejora tertulis di selembar janur
lalu tiupan angin membuatnya gugur
bintang apa lagi harus kutulis di janur-janur kesepianku

7

november, ya november
jika ombak usai di puncak debur
dan waktu usai di batas umur
airmata apa lagi akan tumpah dari doa-doaku

8

november, ya november
jika doa meminta airmata terakhir
langit leleh dan matahari pun mencair
bintang apa lagi takkan mengekalkan cintaku

9

november, ya november
jika angka tanggal dari kalender
dari jam dinding, detik pun gugur
fana apa lagi bisa memahami keabadian rahasiaku

10

november, ya november
jika gunung dan lembah bertemu di surat penyair
rahasia kalam bangkit dari balik tabir
tak ada, tak ada yang lebih kekal dibanding rahasia-rahasiaku

2003-2004

1 Komentar »

  1. Di bulan November ini saya mengunjungi Kwatrin November. Salam

    Suka

    Komentar oleh Sulaiman Djaya — 21 November 2009 @ 05:00 | Balas


RSS feed for comments on this post. TrackBack URI

Tinggalkan komentar

Blog di WordPress.com.

Jamal D. Rahman

demi masa, demi kata

WordPress.com

WordPress.com is the best place for your personal blog or business site.

kafe sastra Jamal D. Rahman

membicarakan puisi dan cerpen anda